Senin, 10 Desember 2012

TERJADINYA MEKANIKA PARSIAL

TERJADINYA MEKANIKA PARSIAL
System adalah satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka ada 3 hal penting yang menjadi karakteristik suatu system, yaitu :
  1. Setiap system pasti memiliki tujuan.
Tujuan merupakan cirri utama suatu system. Tak ada system tanpa tujuan. Tujuan merupakan arah yang harus dicapai oleh suatu pergerakan system.
  1. System selalu mengandung suatu proses.
Proses adalah rangkaian kegiatan.kegiatan diarahkan untuk mencapai tujuan.
  1. Proses kegiatan dalam suatu system selalu melibatkan dan memanfaatkan berbagai komponen atau unsur-unsur tertentu.
Oleh sebab itu, suatu system tidak mungkin hanya memiliki satu komponen saja. System memerlukan berbagai dukungan komponen yang satu sama lain saling berkaitan.
Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang meiliki peran dalam keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai tujuan sistem. Komponen pendidikan berarti bagian-bagian dari sistem proses pendidikan, yang menentukan berhasil dan tidaknya atau ada dan tidaknya proses pendidikan. Bahkan dapat dikatakan bahwa untuk berlangsungnya proses kerja pendidikan diperlukan keberadaan komponen-komponen tersebut.
Komponen-komponen yang memungkinkan terjadinya proses pendidikan atau terlaksananya proses mendidik minimal terdiri dari:
  1. Peserta didik
Siswa adalah individu yang unik, mereka merupakan kesatuan psiko-fisis yang secara sosiologis berinteraksi dengan teman sebaya, guru, pengelola sekolah, pegawai administrasi, dan masyarakat pada umumnya. Mereka datang ke sekolah telah membawa potensi psikologis dan latar belakang kehidupan sosial. Masing-masing memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda. Potensi dan kemampuan inilah yang harus dikembangkan oleh guru. (Sardiman, 2001: 109)
  1. Pendidik
Guru adalah sebuah profesi. Oleh karena itu, pelaksanaan tugas guru harus profesional. Walaupun guru sebagai seorang individu yang memiliki kebutuhan pribadi dan memiliki keunikan tersendiri sebagai pribadi, namun guru mengemban tugas mengantarkan anak didiknya mencapai tujuan. Untuk itu guru harus menguasai seperangkat kemampuan yang disebut dengan kompetensi guru. Oleh karena itu, tidak semua orang bisa menjadi guru yang profesional. Kompetensi guru itu mencakup kemampuan menguasai siswa, menguasai tujuan, menguasai metode pembelajaran, menguasi materi, menguasai cara mengevaluasi, menguasai alat pembelajaran, dan menguasai lingkungan belajar. (Soetopo, 2005: 144).
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam proses belajar mangajar. Menurut Usman (1990:7) ada empat peran guru dalam pembelajaran, yaitu:
a)      Sebagai demonstrator, lecturer (pengajar),
b)      Sebagai pengelola kelas,
c)      Sebagai mediator dan fasilitator
d)     Sebagai motivator.
  1. Tujuan pendidikan
    1. Tujuan metupakan komponen yang sangat penting dalam system pembelajaran. Ia merupakan komponen yang pertama dan utama dalam sistem pembelajaran. Tujuan menentukan kondisi siswa yang ingin dibentuk melalui proses tersebut.
    2. Materi pembelajaran
      1. Isi atau materi pembelajaran merupakan komponen kedua dalam system pembelajaran.Dalam konteks tertentu materi pelajaran merupakan inti dalam proses pembelajaran, artinya sering terjadi proses pembelajaran diartikan sebagai proses penyampaian materi, yaitu apabila tujuan pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran. Dalam kondisi ini peran guru adalah sebagai sumber belajar, sehingga penguasaan materi menjadi tuntutan mutlak bagi guru. Adapun dalam setting pembelajaran berbasis kompetensi, tugas dan tanggung jawab guru bukan sebagai sumber belajar, karena itu materi pembelajaran seharusnya diambil dari berbagai sumber.
      2. Metode atau starategi pembelajaran.
        1. Keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran sangat ditentukan oleh komponen ini, karena bagaimanapun lengkap dan jelasnya komponen lain, tanpa diimplementasikan melalui strategi dan metode yang tepat, komponen-komponen tersebut dapat kehilangan makna dalam proses mencapai tujuan.
        2. Alat dan sumber.
          1. Meski sebagai alat bantu, komponen ini juga memiliki peran yang penting, apalagi dalam zaman dengan kemajuan teknologi seperti sekarang ini, alat-alat dan sumber sebagai hasil teknologi, memungkinkan siswa belajar dari mana saja dan kapan saja. Bahkan dengan adanya kemajuan ini peran guru bergeser dari perannya sebagai sumber belajar menjadi sebagai pengelola pembelajaran. Dengan penggunaan berbagai sumber ini kualiatas pembelajaran menjadi semakin meningkat.
Lalu pertanyaannya bagaimana proses agar pembelajaran berhasil?
            Oleh karena suatu sistem merupakan proses untuk mencapai tujuan melalui pemberdayaan komponen-komponen yang membentuknya, maka sisten erat kaitannya dengan perencanaan. Perencanaan adalah pengambilan keputusan bagaimana memberdayakan komponen agar tujuan berhasil dengan sempurna. Oleh sebab itu, proses proses berpikir dengan pendekatan system memiliki daya ramal akan keberhasilan suatu proses.
            Artinya apabila seluruh komponen yang membentuk system bekerja sesuai dengan fungsinya, maka dapat dipastikan tujuan yang telah ditentukan akan tercapai secara optimal, sebaliknya manakala komponen-komponen yang membentuk system tidak dapat bekerja sesuai dengan fungsinya, maka pergerakan system akan terganggu, yang berarti akan menghambat pencapaian tujuan.
            Misalnya, manusia merupakan suatu system yang terdiri dari berbagai komponen-komponen, seperto komponen mata untuk melaksanakan fungsi penglihatan, komponen telinga untuk melaksanakan fungsi pendengaran, komponen mulut untuk melaksanakan fungsi pencernaan dan lain sebagainya. Manakala salah satu atau sebagian komponen tidak berfungsi maka akan merusak system secara keseluruhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar